Objektivitas Teori : Uncertainty Reduction

Kita akan membahas mengenai syarat teori objektif  menurut buku A First Look at Communication Theory oleh Em Griffin. Disini saya menggunakan teori Uncertainty Reduction. Berikut adalah syarat beserta penjelasanya mengenai keobjektivitasan teori Uncertainty Reduction.

Standar Ilmiah 1: Penjelasan Data
Teori obyektif yang baik menjelaskan suatu kejadian atau perilaku manusia. Teori ilmu sosial yang baik menjelaskan prosesnya, memfokuskan perhatian kita pada hal-hal yang penting, dan membantu kita mengabaikan apa yang membuat sedikit perbedaan.

Teori Uncertainty Reduction memfokuskan teori nya pada bagaimana cara manusia menggunakan komunikasi untuk menambah pengetauan dan membentuk pemahaman. Teori ini menjelaskan bagaimana  asumsi seseorang yang belum kenal sebelumnya bertemu, perhatian utama mereka adalah pengurangan ketidakpastian atau berprediksi tentang perilaku mereka dan orang lain yang sedang berinteraksi dengan mereka.
Dalam teori ini bisa dikatakan objektif karena menjelaskan secara menyuluruh mengenai uncertainty reduction. Hal ini bia dilihat di sub bab “Uncertainty Reduction: To Predict and Explainyang menjelaskan mengapa serta kapan ketidakpastian terjadi dan dari sub bab “Messege Plans To Cope With Uncertain Responses” yang menjelaskan bagaimana cara individu mengurangi ketidakpastian itu.

Standar Ilmiah 2: Prediksi Kejadian Masa Depan
Teori objektif yang baik memprediksi apa yang akan terjadi. Dalam teori Uncertainty Reduction terdapat axioma. Axioma sendiri berarti kebenaran diri yang sudah terbukti dan tidak membutuhkan bukti tambahan. Axioma disini berfungsi untuk memprediksi baik/tidak baiknya suatu hubungan, Dalam axioma terdapat 8 pemahaman yang akan saling berkaitan jika dipasangkan dua per dua, yang berfungsi memprediksi apakah suatu hubungan nantinya akan berjalan baik atau tidak.

Contohnya  jika Axiom 6 “Kesamaan” ( banyaknya kesamaan di antara seseorang dengan orang lain akan mengurangi ketidakpastian, sedangkan ketidaksamaan akan meningkatkan ketidakpastian ) dan Axiom 7 “Kesukaan” ( jika terdapat kesukaan pada hal yang sama akan mengurangi ketidak pastian ) dipasangkan maka akan menghasilkan teorema 21 yang memprediksikan suatu hubungan akan bersifat positif / baik. Karena terdapatnya kesamaan akan mengurangi ketidakpastian, dan berkurang nya ketidakpastian akan meningkatkan kesukaan, jadi kesamaan dan kesukan saling berhubungan baik.

Standar Ilmiah 3: Kesederhanaan Relatif
Teori objektif yang baik dijelaskan sesederhana mungkin, tidak lebih rumit daripada seharusnya. Menurut saya teori Uncertainty Reduction sangat bersifat sederhana Karena jika kita sudah paham mengenai axioma dan teoremanya, akan sangat mudah untuk di aplikasikan di kehidupan sehari-hari.

Standar Ilmiah 4: Hipotesis yang Dapat Diuji
Teori obyektif yang baik bisa diuji. Jika prediksi salah, harus ada cara untuk mendemonstrasikan kesalahan. Dalam teori Uncertainty Reduction terdapat axioma dan teoremanya, yang akan menghasilkan sebuah kesimpulan jika dipasangkan dua per dua. Kesimpulan ini yang digunakan untuk diuji, apakah hasil kesimpulan dari axioma yang dipasangkan ini benar-benar terjadi di kehidupan sehari-hari.

Contohnya seperti yang sudah di jelaskan di point kedua “Prediksi Kejadian Masa Depan”. Jika Axiom 6 “Kesamaan” ( banyaknya kesamaan di antara seseorang dengan orang lain akan mengurangi ketidakpastian, sedangkan ketidaksamaan akan meningkatkan ketidakpastian ) dan Axiom 7 “Kesukaan” ( jika terdapat kesukaan pada hal yang sama akan mengurangi ketidak pastian ) dipasangkan maka akan menghasilkan teorema 21 yang memprediksikan suatu hubungan akan bersifat positif / baik. Karena terdapatnya kesamaan akan mengurangi ketidakpastian, dan berkurang nya ketidakpastian akan meningkatkan kesukaan, jadi kesamaan dan kesukan akan saling berhubungan baik. Hasil kesimpulannya ini yang dapat digunakan untuk diuji di kehidupan sehari-hari.

Standar Ilmiah 5: Utilitas Praktis
Teori obyektif yang baik adalah yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Karena tujuan ilmu sosial adalah untuk membantu orang-orang memiliki kontrol lebih besar atas kehidupan sehari-hari mereka. Jika kita sudah paham, teori ini dapat digunakan dikehidupan sehari-hari. Misalkan dalam konteks jika kita bertemu dengan orang baru yang belum pernah kita temui sebelumnya, kita kan mengerti mengapa rasa ketidakpastian terjadi, dengan axioma kita dapat memprediksi bagaimana berlangsungnya hubungan, dan kita juga akan mengerti bagaimana cara mengurangi rasa ketidakpastian.

Standar Ilmiah 6: Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian  untuk membuktikan teori/ kebenaran, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya dengan prosedur penelitian yang sistematis,  dan dianalisis dengan prosedur statistik. Dalam teori ini membahas mengenai cara mengurangi ketidakpastian menggunakan skala teorema aksioma. Dengan menggunakan skala aksioma dan teorema ini tingkat ketidakpastian dapat terhitung dan terukur.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Critical Theory of Communication in Organizations of Stanley Deetz

TEORI SUDUT PANDANG by Sandra Harding & Julia T. Wood

Dramatisme oleh Kenneth Burke